Tag Archives: Tiga Dara

Rekomendasi Film Karya dari Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail

Sabtu, 4 Juni 2022

Usmar Ismail dikenal dengan Bapak Perfilman Indonesia yang lahir di Bukittinggi, 20 Maret 1921. Untuk memperingati hari 100 tahun Usmar Ismail sekaligus menyambut Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret lalu, tidak ada salahnya bila kamu menonton sederet karya terbaiknya. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi film karya Usmar Ismail yang patut kamu simak.

Ananda (1970)

Ananda menjadi karya terakhir dari Usmar Ismail sebelum akhirnya beliau wafat pada tahun 1971. Film ini berkisah tentang Irma alias Ananda (Leni Marlina) yang harus berjualan pisang goreng semenjak kematian ibunya.

Mendapat ibu tiri yang cukup jahat membuat Ananda sering berpetualang dengan banyak lelaki. Salah satunya adalah seorang pria bernama Rachim (Frank Rorimpandey), yang merenggut keperawanannya.

Tiga Dara (1956)

Film yang bergenre komedi musikal ini dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak. Tiga Dara tidak hanya sukses di tanah air dan memenangkan Tata Musik Terbaik di Festival Film Indonesia 1960, namun juga sempat tampil di Festival Film Venesia 1959. Ceritanya mengikuti kisah tiga bersaudara, yaitu Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya), dan Nenny (Indriati Iskak) yang dibesarkan oleh nenek mereka (Fifi Young).

Sebenarnya mereka juga tinggal bersama dengan sang ayah, Sukandar (Hassan Sanusi), yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Suatu hari, sang nenek mendesak Sukandar untuk mencarikan Nunung jodoh karena khawatir kalau tidak sempat melihat cucunya tersebut segera menikah. Dengan tema yang masih sangat relevan dengan masyarakat masa kini, Tiga Dara pernah beberapa kali di-remake.

Enam Djam di Jogja (1951)

Enam Djam di Jogja menjadi film kedua yang diproduksi oleh PERFINI setelah film Darah dan Doa. Film ini melukiskan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 dengan memilih cara yang fiktif. Pasalnya, dokumen-dokumen yang ada dirasa belum cukup lengkap dan takut menyinggung berbagai macam pihak.

Kendati demikian, film yang menggambarkan kerja sama antara rakyat, tentara, dan pemerintah ini mendulang kesuksesan yang cukup besar dan kerap ditayangkan di TVRI sampai era 1980-an.

Itulah beberapa film dari karya Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia. Menonton karya-karya dari beliau pastinya sangatalah menyenangkan hingga menyentuh hati, namun ada juga hal yang menyenangkan lainnya yaitu bermain slot. Bermain slot memanglah terasa menyenangkan dan jika menang itu hanyalah bonus dari keberuntungan.

Rekomendasi Film Jadul Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Kamis, 26 Mei 2022

Dunia perfilman di Indonesia memiliki cerita sejarah yang cukup panjang.  Berbagai jenis genre film pun sudah pernah diproduksi di Indonesia yang kemudian dirilis untuk dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Meskipun saat ini bisa dikatakan dunia perfilman Indonesia sudah lebih berjaya, jangan sampai kamu melupakan film-film klasik Indonesia yang juga tidak kalah menarik dan seru untuk ditonton.

Bahkan tidak sedikit pula film-film jadul Indonesia yang berhasil menyabet beberapa sebuah piala penghargaan ternama. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi film klasik Indonesia terbaik yang wajib kamu tonton.

Tiga Dara (1956)

Tiga Dara adalah sebuah film musikal pertama di Indonesia yang telah dirilis pada tahun 1956 silam. Film ini disutradarai oleh mendiang Alm. Usmar Ismail yang dibintangi oleh Chitra Dewi (Nunung), Mieke Wijaya (Nana), dan Indriati Iskak (Neni).

Tiga Dara sendiri berhasil menyabet beberapa piala penghargaan, salah satunya adalah penghargaan Festival Film Indonesia 1960 untuk Tata Musik Terbaik oleh Sjaiful Bachri. Keberhasilan dari film Tiga Dara pun akhirnya menyulut para sineas lain untuk ikut turut memproduksi film-film yang bergenre musikal.

Ibunda (1986)

Ibunda adalah sebuah film garapan sutradara bernama Teguh Karya yang berhasil mencetak rekor sepanjang sejarah perfilman Indonesia pada tahun tersebut. Film ini berhasil menyabet sekitar 9 penghargaan Piala Citra FFI pada 1986.

Ibunda berusaha untuk menunjukkan sisi psikologi dari seorang ibu (Tuti Indra Malaon) dan hubungan moral yang terbangun di antara dirinya dengan masalah keluarga yang sedang ia hadapi saat itu. Tak hanya masalah hidupnya saja, ia juga masih harus menanggung beban dari anak-anaknya seorang diri, karena ia adalah seorang janda priyayi.

Catatan Si Boy (1987)

Catatan Si Boy menjadi salah satu film drama Indonesia yang sangat populer pada masanya. Diperankan oleh Onky Alexander, Didi Petet, dan Meriam Bellina, film yang digarap oleh sutradara Nasri Cheppy ini berhasil mencuri perhatian banyak penonton. Film Catatan Si Boy berfokus pada kisah cinta Boy (Onky Alexander) dan Nuke (Ayu Azhari). Boy adalah seorang pria populer dan sangat kaya raya, sedangkan Nuke hanyalah gadis biasa.

Itulah rekomendasi film jadul dari Indonesia yang bisa kamu saksikan dan pastinya sangat seru dan menyenangkan, namun ada juga hal seru dan menyenangkan lainnya yaitu bermain slot. Bermain slot memanglah seru dan menyenangkan dan jika menang itu hanyalah bonus dari keberuntungan.